Doa Malaikat Kepada Orang Yang Bersedekah Di Pagi Hari Adalah Agar Orang Yang Bersedekah
BAGAIMANA HUKUM BERSEDEKAH DENGAN HARTA YANG HARAM?
oleh Admin | Apr 13, 2023 | Inspirasi
Agama Islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk berbagi dengan sesama, saling tolong-menolong, dan saling memperdulikan satu sama lain. Bahkan, Allah Swt. menggunakan perumpamaan yang indah serta menarik bagi orang-orang yang menafkahkan hartanya untuk jalan kebenaran.
Allah Swt. berfirman, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir serratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahakuasa (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 261)
Di dalam hadits, bahkan Rasulullah Saw. menyampaikan keutamaan bersedekah yang sangat luar biasa seperti berikut,
“Sesungguhnya sedekah memadamkan murka Allah dan menghindarkan dari kematian yang buruk.” (H.R. Tirmidzi) Tirmidzi menyatakan bahwa hadits ini hasan.
“Sesungguhnya, sedekah seorang muslim akan menambah umur, menghindarkan kematian buruk, dan dengannya Allah menghapus sifat sombong dan angkuh.” (H.R. Baihaqi)
Dengan segala keutamaan bersedekah yang sungguh luar biasa itu, lalu muncul pertanyaan, bolehkah bersedekah dengan harta yang haram?
Menurut Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqih Sunnah, orang yang bersedekah dengan sumber harta yang haram (misalnya dari korupsi, mencuri, menipu, atau hasil dari usaha haram lainnya), maka Allah Swt. tidak akan menerima sedekah orang tersebut.
Baca Juga: Lailatul Qadar Hadir di Malam Keberapa Ya?
Hal itu dijelaskan dengan lugas dalam Q.S. Al-Mu’minun ayat 51. Di ayat tersebut ditekankan bahwa Allah swt. hanya akan menerima sesuatu hal yang baik, mengingat Allah Swt. merupakan Dzat yang Maha Baik.
“Wahai segenap manusia, sesungguhnya, Allah itu baik sehingga tidak akan menerima kecuali sesuatu yang baik. Sesungguhnya, Allah memerintahkan orang beriman seperti perintah-Nya kepada para rasul. Allah Swt. berfirman, ‘Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya, Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Mu’minun: 51)
Orang yang bersedekah dengan harta yang haram, maka amal perbuatannya akan tertolak. Sama halnya dengan orang yang berdoa memohon pertolongan ini dan itu kepada Allah Swt, sementara apa yang ia konsumsi serta apa yang ia gunakan untuk hidup bersumber dari harta yang tidak halal.
“Rasulullah Saw. lantas menceritakan ihwal orang yang menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut dan tubuhnya penuh debu. Ia mengangkat tangan ke arah langit seraya berkata, ‘Ya Tuhanku, Ya Tuhanku’, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan tumbuh dengan barang haram, maka bagaimana mungkin doanya dikabulkan.” (H.R. Muslim)
Perasaan kamu tentang artikel ini ?
Bagi anda yang masih dalam masa menunggu jodoh, maka bisa mengiringi ikhtiar kamu dengan membaca doa agar didekatkan dengan jodoh berikut ini:
اللَّهُمَّ اِنِّى اَسْاَلُكَ بِهَيْبَةِ عَظَمَتِكَ وَبِسَطْوَةِ جَلَالِكَ اَنْ تَجْعَلَ مَحَبَِّتِى (فلانة بنت فلان) وَاَنْ تُلْقِى المَوَدَّةَ وَالمَحَبَّةَ فِى قَلْبِهَا وَعَطْفِهَا عَلَيَّ بِفَضْلِكَ يَاكَرِيْم
Arab Latin: Allahumma inni as aluka, bi haibati adhamatika, wabi sathwati jalaalika an taj’ala mahabbatii fii qalbii…(sebutkan nama orang yang dimaksud berikut nama ayahnya), wa antulqil mahabbata wal mawad data fii qalbihi wa aththifhu, alayya bi fadhlika yaa kariim.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, berkah wibawa keagungan-Mu dan amukan keluhuran-Mu, agar Engkau jadikan kecintaan di dalam hati… (sebutkan nama orang yang dimaksud) dan resapkanlah kecintaan dan kasih sayang terhadapku di dalam hatinya. Dan cenderungkan dia padaku lewat anugerah-Mu. Wahai Dzat Yang Maha Mulia.”
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dalam kitab Min Wahyil Quran karya Syekh Yasin Muhammad Yahya dijelaskan bahwa ada malaikat hamalatul Arsy (penyangga Arsy) dan ada malaikat yang berada di sekitar Arsy. Para malaikat itu selalu bertasbih mensucikan Allah dan memohon ampunan untuk orang beriman.
Malaikat ini memohon ampunan untuk orang yang beriman yang bertaubat. Bila kaum beriman dimohonkan ampunan oleh malaikat hamalatul Arsy berarti derajat orang yang didoakan malaikat itu di atas rata-rata, jadi malaikat ketika orang tersebut betul betul mendekatkan diri kepada Allah maka malaikat yang mendoakannya.
Para malaikat juga memohon agar kaum beriman dijauhkan dari siksa neraka. Malaikat hamalatul Arsy dan yang berada di sekeliling Arsy juga memohon agar orang beriman dimasukan ke surga.
Selain itu para malaikat juga memohon agar orang tua, istri, dan keturunan orang yang beriman mendapatkan kebaikan di akhirat. Para malaikat juga mendoakan kaum beriman agar terjaga dari keburukan yaitu dari akidah yang rusak dan dari perbuatan buruk.
Para malaikat penyangga Arsy adalah para malaikat yang memiliki keutamaan dibanding malaikat lainnya. Bahkan dalam tafsir Ar Razi dijelaskan bahwa malaikat penyangga Arsy adalah malaikat yang paling utama. Sebab itu Allah memerintahkan para malaikat menyampaikan salam sebagai penghormatan kepada malaikat hamalatul Arsy.
Jumlah malaikat penyangga Arsy sebanyak 8 malaikat. Ada keterangan yang menyebutkan bahwa Allah SWT menciptakan Arsy dari permata hijau. Arsy memiliki tiang penyangga yang jaraknya ibarat burung yang sangat cepat perlu 80 ribu tahun untuk menempuhnya. Namun demikian keterangan tersebut sebatas simbolik untuk menggambarkan betapa luasnya Arsy dan Maha Agungnya kekuasaan Allah SWT.
Selain para malaikat penyangga Arsy ada juga malaikat yang mengitari Arsy. Terdapat keterangan yang menyebutkan bahwa ada sebanyak 70 ribu baris malaikat bertawaf mengelilingi Arsy dan bertahlil serta bertakbir.
Di belakangnya terdapat lagi 70 ribu baris malaikat dan di belakangnya terdapat lagi 100 ribu baris malaikat yang bertasbih, tahlil, dan takbir. Mereka memohon ampun untuk orang yang beriman dengan doa sebagai berikut:
رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
“Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala.” (QS Al Mu'min/Ghafir ayat 7)
رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (QS Al Mu'min/ Ghafir ayat 8)
وَقِهِمُ السَّيِّئَاتِ ۚ وَمَنْ تَقِ السَّيِّئَاتِ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهُ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar." (QS Al Mu'min/ Ghafir ayat 9)'
sumber : Dokumentasi Republika
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
PERTANYAAN : Pak Esra, mohon penjelasannya, apa yang dimaksudkan dengan “bintang timur” yang akan dikaruniakan Tuhan kepada barangsiapa yang menang dan melakukan pekerjaan Tuhan sampai selesai sebagaimana dicatat dalam kitab Wah 2:28?
Saya akan kutipkan ayat ini sejak ayat 25 :
Wah 2:25-28 - (25) Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang. (26) Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; (27) dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk -- sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku – (28) dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.
Secara konteks, ini adalah janji Tuhan bagi jemaat Tiatira. Jemaat Tiatira memang dicela Tuhan karena membiarkan ajaran sesat Izebel bertumbuh dan berkembang dalam jemaat mereka tetapi bagaimana pun juga Tuhan tetap membedakan orang-orang yang mengikuti ajaran sesat dan orang-orang yang tidak mengikuti ajaran sesat, sebaliknya tetap berpegang pada ajaran benar. Itulah sebabnya Tuhan berkata :
Wah 2:24 - Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.
Tuhan lalu memberikan janji pada mereka di dalam ayat 25-28 yang telah dikutipkan di atas.
Lalu apa maksudnya “bintang timur” yang dijanjikan dalam ayat 28 itu? Perlu diketahui bahwa kata “bintang timur” ini muncul hanya 4 kali di dalam Alkitab dan pemunculan pertamanya adalah dalam Yes 14:12.
Yes 14:12 - "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
Note : “Bintang Timur” di sini di dalam terjemahan KJV diterjemahkan dengan kata “Lucifer”.
KJV - How art thou fallen from heaven, O Lucifer, son of the morning! how art thou cut down to the ground, which didst weaken the nations!
Pada abad 4, seorang bapa gereja menafsirkan bahwa Bintang Timur / Lucifer ini adalah nama dari pemimpin setan. Sejak itu seluruh dunia menerima itu tanpa pernah mempersoalkannya. Tetapi ini adalah tafsiran yang salah. Mengapa? Karena konteks dari Yes 14:12 adalah nubuatan tentang raja Babel dan bukannya setan. Memang kata-kata dari Yes 14:12-14 kelihatannya menunjuk pada kejatuhan setan :
Yes 14:12-14 – (12) "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! (13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. (14) Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
Tetapi persoalannya adalah kata-kata ini bersifat puisi dan karena itu tidak boleh dihurufiahkan. Kalau Bintang Timur / Lucifer di sini mau ditafsirkan sebagai pemimpin setan, lalu bagaimana mengartikan ayat 18-20?
Yeh 14:18-20 – (18) Semua bekas raja bangsa-bangsa berbaring dalam kemuliaan, masing-masing dalam rumah kuburnya. (19) Tetapi engkau ini telah terlempar, jauh dari kuburmu, seperti taruk yang jijik, ditutupi dengan mayat orang-orang yang tertikam oleh pedang dan jatuh tercampak ke batu-batu liang kubur seperti bangkai yang terinjak-injak. (20) Engkau tidak akan bersama-sama dengan raja-raja itu di dalam kubur, sebab engkau telah merusak negerimu dan membunuh rakyatmu. Anak cucu orang yang berbuat jahat tidak akan disebut-sebut untuk selama-lamanya.
Apakah setan bisa dikubur? Apakah setan bisa ditutupi dengan mayat-mayat? Apakah setan membunuh rakyatnya? Kapan dia mempunyai rakyat?Apakah setan mempunyai anak cucu? Karena itu jelas adalah tafsiran yang keliru kalau beranggapan bahwa Bintang Timur / Lucifer di sini adalah setan.
Calvin - Eksposisi yang diberikan oleh beberapa orang tentang teks ini, seakan-akan teks ini menunjuk kepada setan / berkenaan dengan setan, muncul / timbul dari ketidaktahuan; karena konteks secara jelas menunjukkan bahwa pernyataan-pernyataan ini harus dimengerti dalam hubungannya dengan raja Babel. Tetapi pada waktu bagian-bagian Kitab Suci diambil secara sembarangan, dan konteks tidak diperhatikan, kita tidak perlu heran bahwa kesalahan seperti ini muncul / timbul. Tetapi itu merupakan contoh dari ketidaktahuan yang sangat hebat, untuk membayangkan bahwa Lucifer adalah raja dari setan-setan, dan bahwa sang nabi memberikan dia nama ini. Tetapi karena penemuan-penemuan ini tidak mempunyai kemungkinan apapun, marilah kita mengabaikan mereka sebagai dongeng / cerita bohong yang tidak ada gunanya. (Calvin Commentary, hal. 442).
Adam Clarke - Dan sekalipun konteksnya berbicara secara eksplisit tentang Nebukadnezar, tetapi entah mengapa konteks ini telah diterapkan kepada kepala dari malaikat-malaikat yang jatuh, yang secara sangat tidak pantas disebut / dinamakan Lucifer (pembawa terang), suatu julukan yang sama umumnya bagi dia, seperti Iblis dan Setan. Bahwa Roh Kudus oleh nabi-Nya menyebut musuh utama dari Allah dan manusia sebagai pembawa terang, betul-betul merupakan hal yang sangat aneh. Tetapi kebenarannya adalah, teks ini tidak berbicara sama sekali tentang Setan maupun kejatuhannya, ataupun saat / alasan kejatuhan itu, yang dengan keyakinan yang besar telah disimpulkan dari teks ini oleh banyak ahli teologia. Oh, alangkah pentingnya untuk mengerti arti hurufiah dari Kitab Suci, supaya komentar-komentar yang gila-gilaan / tidak masuk akal bisa dicegah. (Adam Clarke’s Commentary on the Bible, hal. 82).
Ingat, sebagaimana disinggung Clarke di atas, Bintang Timur / Lucifer itu artinya adalah pembawa terang. Setan adalah pangeran kegelapan dan karena itu sangat tidak cocok nama Lucifer dikenakan kepadanya.
Memang di Yes 14:12, Bintang Timur / Lucifer menunjuk pada raja Babel, tetapi jika nama Lucifer harus diberikan kepada Setan atau Yesus, menurut saya, Yesus lebih layak menyandang sebutan itu daripada setan. Mengapa? Karena Alkitab berkata bahwa Yesus adalah terang. (Yoh 1:9; 8:12). Lebih daripada itu, jika di dalam Yes 14:12, kata “Lucifer” diterjemahkan dari “Bintang Timur” maka dalam kitab Wahyu, Yesus sendiri menyebut diri-Nya sebagai bintang timur.
Wah 22:16 - "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."
Karena itu sepertinya nama “Lucifer” lebih layak disandang Kristus daripada setan.
Lepas dari semuanya itu, dalam Wah 22:16 ini Yesus sendiri menyebut diri-Nya bintang timur. Berarti bintang timur itu adalah Yesus dan sekarang Yesus berkata : “barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur. Jikalau Yesus sendiri adalah bintang timur, lalu apa maksudnya Ia akan mengaruniakan bintang timur kepada orang-orang yang menang dan yang setia di dalam pelayanan? Mayoritas penafsir mengatakan bahwa ini menunjukan kalau orang-orang yang memang akan mengalami persekutuan dengan Kristus.
The New Bible Commentary - Bintang pagi kelihatannya adalah Kristus sendiri (seperti dalam 22:16); lebih besar daripada hak untuk memerintah bersama Kristus, adalah menikmati persekutuan-Nya tanpa halangan. (hal. 1285).
William Barclay – Kitab Wahyu sendiri menamakan Yesus "bintang pagi yang cemerlang" atau "bintang timur yang gilang-gemilang" (Why. 22:16). Janji mengenai bintang pagi adalah janji mengenai Kristus sendiri. Jika orang Kristen hidup benar, pada saat hidupnya berakhir ia akan memiliki Kristus, dan tak akan kehilangan Dia lagi untuk selama-lamanya. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu 1-5, hal. 164).
Ya, benar sekali! Jika saudara terus berpegang pada ajaran yang benar, terus setia melakukan pekerjaan Tuhan sampai akhirnya, saudara akan hidup dalam persekutuan yang indah dengan Kristus. Saudara akan memiliki-Nya dan tak akan kehilangan Dia untuk selama-lamanya sebagaimana kata Barclay dan Dia pun akan memiliki saudara selama-lamanya. Seorang teman di FB pernah memposting sebuah status :
Benar sekali! Jika saya memiliki Yesus dan Yesus memiliki saya, artinya saya hidup dalam persekutuan yang sempurna dengan Yesus, apalagi yang perlu saya takutkan bukan saja di dunia ini maupun di dalam kekekalan?
Ada sebuah lagu tua yang syairnya berkata :
Saya rindu bertemu dengan Yesus
Saya rindu memandang wajah-Nya
Saya capai berjalan dalam dunia yang fana
Saya rindu bertemu dengan Dia
Mungkin lagu itu adalah kerinduan hati saudara untuk bertemu dengan Yesus dalam persekutuan yang indah bersama Dia, tetaplah berpegang pada ajaran yang benar, tetaplah setia melayani Dia sampai akhir hidup saudara, dan Kristus akan menepati janji-Nya dengan mengaruniakan kepadamu bintang timur yakni persekutuan yang intim dengan Dia. Yesus Kristus sudah berjanji :
Luk 22:30 - bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
Catatan : Koleksi buku-buku rohani karangan Pdt. Esra Soru dapat dilihat di sini : https://www.facebook.com/notes/esra-alfred-soru/buku-buku-rohani-karangan-pdt-esra-alfred-soru/10153578459290879
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya
Tahukah #SahabatPenderma?
Setiap hari, mungkin kita hanya mengira hal-hal yang terjadi adalah jawaban dari doa-doa kita saja. Ataupun, doa manusia saja. Ternyata, semua kemudahan dan jalan pertolongan Allah SWT bisa jadi datang karena doa makhluk langit.
Siapa itu? Malaikat yang kita imani ada di dunia ini.
Setiap harinya, ternyata mereka mendoakan kita si manusia. Bayangkan, bagaimana sampainya doa malaikat kepada-Nya. Tentu lebih cepat daripada kita makhluk bumi yang tak luput dari dosa. Ibnu Bathal r.a bahkan mengatakan “Suatu hal yang tak asing bahwa doa Malaikat mustajab.” (Syarah Shahih Al-Bukhori 3/439).
Lalu, apa ya isi doa malaikat? Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: مَا مِنْ يَوْمٍ يُصبِحُ العِبادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلانِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
"Tidaklah sesorang hamba setiap harinya memasuki waktu pagi, melainkan terdapat dua malaikat yang turun, kemudian berdoa salah satunya " Ya Allah berikan ganti bagi setiap orang yang berinfak" dan malaikat satunya berdoa "Ya Allah berikanlah kehancuran bagi siapa saja yang bakhil atau enggan berinfak". (Hadist Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim, lihat Shahiibul Jaami No. 5797)
Jadi bagaimana, #SahabatPenderma? Alhamdulillah, sekarang kita tahu cara terbaik menguatkan doa kita melalui kekuatan doa malaikat-malaikat Allah Ta'ala.'
Mari berinfak untuk membangun ruang pasien layak bagi Rumah Sakit Salman Hospital di Soreang.
Malaikat merupakan salah satu makhluk Alloh Subhanahu wa ta’ala yang senantiasa beribadah kepada-Nya. Kedudukan mereka di sisi Alloh Subhanahu wa ta’ala sangat dekat. Karena itu, mendapat doa dari Malaikat menjadi sebuah keberuntungan tersendiri bagi seorang Mukmin. Betapa tidak, setiap doa yang diucapkan oleh Malaikat ini sudah pasti akan dikabulkan Alloh Subhanahu wa ta’ala. Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya, “Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Tuhan) dan Malaikat-Malaikat bertasbih serta memuji Robbnya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Alloh Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Asy-Syura: 5).
Lantas amalan apa yang membuat Malaikat bersholawat, beristigfar dan berdoa untuk manusia?
Pertama; Orang yang tidur malam dalam keadaan bersuci (berwudhu) lebih dulu
Dari Ibnu ‘Abbas rodiyallohu anhu, bahwa Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda,
طَهِّرُوْا هَذِهِ اْلأَجْسَادَ طَهَّرَكُمُ اللهُ، فَإِنَّهُ لَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَبِيْتُ طَاهِرًا إِلاَّ بَاتَ مَعَهُ فِيْ شِعَارِهِ مَلَكٌ، لاَ يَنْقَلِبُ سَاعَةً مِنَ اللَّيْلِ إِلاَّ قَالَ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا
“Sucikanlah badan-badan kalian, semoga Alloh mensucikan kalian. Karena tidak ada seorang hamba pun yang tidur malam dalam keadaan bersuci (berwudhu), melainkan satu Malaikat akan bersamanya di dalam bajunya. Tidak ada satu saat pun dia membalikkan badannya, melainkan seorang Malaikat akan berkata (berdoa), “Ya Alloh, ampunilah hamba-Mu ini, karena ia tidur malam dalam keadaan suci.” (HR. Ath-Thobroni)
Hadits ini menunjukkan keutamaan orang yang tidur di waktu malam dalam keadaan berwudhu terlebih dahulu, bahwa mereka adalah orang-orang yang akan mendapatkan doa kebaikan dari para Malaikat. Bahkan, jika dia bangun di waktu malam, lalu dia berdoa kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala, memohon kebaikan dalam urusan dunia maupun akhirat, doanya akan dikabulkan oleh Alloh Subhanahu wa ta’ala. Karena itu, marilah kita kerjakan amalan yang nampaknya sepele atau sederhana ini, padahal keutamaannya sangat besar.
Kedua; Orang yang sedang duduk di dalam masjid, menunggu waktu sholat
Dari Abu Huroiroh rodiyallohu anhu, sesungguhnya Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam pernah bersabda,
مَا قَعَد أَحَدُكُمْ يَنْتَظِرُ الصَّلاَةَ فِيْ صَلاَةٍ ، مَا لَمْ يُحْدِث،ْ تَدْعُوْ لَهُ الْمَلاَئِكَةُ : اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اَللَّهُمَّ ارْحَمْهُ
“Tidaklah salah seorang di antara kalian duduk menunggu sholat, (kecuali) dia berada di dalam sholatnya (yakni dia mendapat pahala seperti orang yang sedang sholat), selama ia berada dalam keadaan tidak batal wudhunya (yakni masih dalam keadaan suci), dan para Malaikat akan mendo’akannya: “Ya Alloh, ampunilah dia. Ya Alloh, sayangilah dia.” (HR. Muslim)
Hadits tersebut menunjukkan keutamaan orang-orang yang duduk di masjid untuk menunggu waktu sholat selama belum batal wudhunya, bahwa para Malaikat akan mendoakan rahmat dan ampunan untuknya.
Ketiga; Orang yang berada di Shof (barisan sholat) yang paling depan dalam sholat berjama’ah
Dari An-Nu’man bin Basyir rodiyallohu anhu beliau berkata, ‘aku mendengar Rosulululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الصَّفِّ الْأَوَّلِ أَوِ الصُّفُوْفِ الْأَوَّلِ
“Sesungguhnya Alloh dan para Malaikat-Nya bersholawot kepada orang-orang yang berada di shof pertama, atau di beberapa shof yang awal.” (HR. Ahmad)
Hadits ini menunjukkan keutamaan berada di shof terdepan dalam sholat berjama’ah, dimana Alloh Subhanahu wa ta’ala dan para Malaikat-Nya bersholawat kepada mereka. Makna bahwa Alloh Subhanahu wa ta’ala bersholawat untuk hamba-Nya, adalah Alloh l merahmati hamba-Nya tersebut. Sedangkan Malaikat bersholawat untuk orang-orang mu’min yang melakukan amalan ketaatan tertentu, artinya para Malaikat mendoakan kebaikan untuk kaum muslimin.
Keempat; Orang yang menyambung Shof dalam sholat berjama’ah
Yakni tidak membiarkan adanya celah dalam shof. Diriwayatkan dari ‘Aisyah rodiyallohu anha, ia berkata, ‘Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ الصُّفُوْفَ وَمَنْ سَدَّ فُرْجَةً رَفَعَهُ اللهُ بِهَا دَرَجَةً
“Sesungguhnya Alloh dan para Malaikat-Nya bersholawat kepada orang-orang yang menyambung shof-shof dalam sholat. Siapa saja yang mengisi bagian shof yang lowong, maka Alloh akan mengangkatnya satu derajat.” (HR. Ibnu Majah)
Hadits ini menunjukkan keutamaan merapatkan shof dalam sholat berjama’ah, dan tidak membiarkan adanya celah atau lobang sedikitpun di tengah shof.
Kelima; Orang yang mengucapkan “Aamiin” ketika imam selesai membaca Al-Fatihah
Jika ucapan “aamiin” kita bersamaan dengan “aamiin” nya para Malaikat, maka Alloh Subhanahu wa ta’ala akan mengampuni dosa-dosa kita yg telah lalu. Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَمَّنَ الإِمَامُ فَأَمِّنُوا فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ تَأْمِينُهُ تَأْمِينَ الْمَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Apabila imam mengucapkan “aamiin”, maka ucapkanlah “aamiin”. Karena siapa yang ucapan aamiinnya bersamaan dengan ucapan aamiinnya para Malaikat, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Al-Bukhori dan Muslim)
Tentunya, hal yang seperti ini, hanya bisa kita amalkan kalau kita selalu sholat berjamaah di masjid, atau berjama’ah di selain masjid, bagi mereka yg mempunyai udzur.
Keenam; Orang yang tetap duduk di tempat sholatnya setelah melakukan sholat
Hal ini dilakukan dalam rangka menanti sholat berikutnya ataupun untuk berdzikir dan lain sebagainya. Diriwayatkan dari Abu Huroiroh rodiyallohu anhu Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda,
الْمَلاَئِكَةُ تُصَلِّي عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِيْ مُصَلاَّهُ الَّذِي صَلَّى فِيْهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ تَقُوْلُ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اَللَّهُمَّ ارْحَمْهُ
“Para Malaikat akan selalu bersholawat kepada salah seorang di antara kalian, selama ia tetap berada di tempat sholatnya, selama wudhunya belum batal. Dan para Malaikat mengucapkan, ‘Ya Alloh, ampunilah ia. Ya Alloh, sayangilah ia.’” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Ketujuh; Orang yang melakukan Sholat Shubuh dan ‘Ashar pada waktunya
Dari Abu Huroiroh rodiyallohu anhu, bahwa Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda,
يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلَائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ
“Para Malaikat (penjaga) malam dan Malaikat (penjaga) siang silih berganti mendatangi kalian. Dan mereka berkumpul (bertemu) saat sholat Shubuh dan Ashar. Kemudian Malaikat yang menjaga kalian naik ke atas (langit) hingga Alloh Ta’ala bertanya kepada mereka, dan Alloh lebih mengetahui keadaan mereka (para hamba-Nya): “Dalam keadaan bagaimana kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?” Para Malaikat menjawab: “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sedang mendirikan sholat. Begitu juga saat kami mendatangi mereka, mereka sedang mendirikan sholat.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Kedelapan; Orang-orang yang berinfak
Dari Abu Huroiroh rodiyallohu anhu, beliau berkata, ‘Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
“Tidak ada satu hari pun di mana pada pagi harinya seorang hamba berada padanya, melainkan ada dua Malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata: “Ya Alloh, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.” Dan yang lainnya berkata: “Ya Alloh, hancurkanlah (harta) orang yang kikir.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Kesembilan; Orang-orang yang menjenguk orang yang sakit
Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam pernah bersabda,
إِذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ مَشَى فِيْ خِرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ
“Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga, sampai dia duduk. Apabila sudah duduk, maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari, maka tujuh puluh ribu Malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu Malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)